Batik Banteng Anjani

Batik Anjani berdiri pada tahun 2014, awalnya tidak ada niatan untuk membuka usaha batik karena saat menempuh kuliah, jurusan menuntut untuk menghasilkan karya seni yang kemudian dibuatlah batik. Batik banteng adalah ciri khas dari batik anjani karena antusias masyarakat untuk kesenian bantengan setiap tahunnya maka Batik Anjani memiliki hak paten logo kepala banteng untuk ciri khasnya meski bantengan bukan asli kesenian dari Kota Batu, logo kepala banteng menjadi ciri khas unggulan untuk mengangkat budaya lewat batik banteng. 

Batik Anjani dijadikan motivasi oleh walikota saat itu untuk mengenalkan batik banteng dengan mengikuti pameran yang diselenggarakan, kesuksesan batik banteng tergolong kilat suksesnya dibanding dengan kelompok batik yang lain, Batik Anjani pernah mengikuti event di luar negeri yaitu saat di Ceko dan diliput oleh media tempo dan media kompas dan menjadi dikenal dikalangan kementrian dan pada tahun 2017 memenangkan award. Batik Anjani ingin membuka lapangan untuk anak – anak yang ingin belajar membatik, mempertahankan kesenian dengan batik sampai ke luar negeri, apalagi pada saat ini di Indonesia batik juga digunakan untuk seragam wajib sehingga dapat mengangkat kelangsungan batik yang ada di Indonesia.

Batik Anjani dalam sebulan dapat memproduksi kain batik premium (cap), sedangkan batik tulis sekitar 7 hari dengan ukuran 2,40 X 1,15 meter. Media promosi yang digunakan adalah sosial media (facebook, instagram) namun tidak rutin ekspose, juga menggunakan grub asosiasi batik Jawa Timur. Harga kain batik cap mulai harga 250 ribu – 9 juta rupiah. Bahan kain didapatkan dari Kota Pekalongan. Batik Anjani membuka kelas gratis membatik untuk anak – anak SD, SMP, SMA yang ada di Kota Batu supaya bisa berkarya lewat batik. Harapannya ingin lebih meningkatkan Home Stay Batik Batu dang ingin dihargai karya Batik Batu dengan memesan Batik Kota Batu. 

Komentar