Nama ini kemungkinan berkaitan dengan sebuah prasasti yang ditemukan tak jauh dari situs candi, yaitu Prasasti Sangguran yang bertarikh 850 Çaka atau 928 M. Prasasti ini dikeluarkan oleh Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa bersama dengan patihnya yang bernama Rakryan Mahapatih Mpu Sindok Sri Isanawikrama dari Kerajaan Mataram Kuno Jawa Tengah. Candi Songgoriti ini dibangun karena banyaknya kawah panas yang membuat Mpu Sindok dan Mpu Supo meminta kepada Yang Maha Kuasa dengan bertapa sehingga kawah disumpat dengan candi sehingga kawasan memiliki 3 kawah panas dengan suhu sekitar 45o Celcius. Di dalam candi Songgoriti terdapat 3 mata air yang memancar keluar, dan memiliki karakter yang berbeda. Karakter air pertama adalah air dingin yang tidak mengandung Belerang. Karakter kedua adalah air panas yang tidak mengandung belerang, dan karakter ketiga adalah air panas yang mengandung belerang dan warnanya kekuning-kuningan. Candi juga digunakan untuk membuat pusaka Mpu Sindok dan Mpu Supo. Berdasarkan cerita rakyat yang beredar hingga kini, Candi Songgoriti ini dulunya tidak memiliki kandungan air panas. Akan tetapi karena Candi Songgoriti ini merupakan tempat penyucian benda benda pusaka, maka mata air yang di dalam candi tersebut terpengaruh oleh kekuatan magis benda benda pusaka tersebut, sehingga kemudian dalam salah satu mata air yang memancar keluar berubah menjadi panas.
Nama ini kemungkinan berkaitan dengan sebuah prasasti yang ditemukan tak jauh dari situs candi, yaitu Prasasti Sangguran yang bertarikh 850 Çaka atau 928 M. Prasasti ini dikeluarkan oleh Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa bersama dengan patihnya yang bernama Rakryan Mahapatih Mpu Sindok Sri Isanawikrama dari Kerajaan Mataram Kuno Jawa Tengah. Candi Songgoriti ini dibangun karena banyaknya kawah panas yang membuat Mpu Sindok dan Mpu Supo meminta kepada Yang Maha Kuasa dengan bertapa sehingga kawah disumpat dengan candi sehingga kawasan memiliki 3 kawah panas dengan suhu sekitar 45o Celcius. Di dalam candi Songgoriti terdapat 3 mata air yang memancar keluar, dan memiliki karakter yang berbeda. Karakter air pertama adalah air dingin yang tidak mengandung Belerang. Karakter kedua adalah air panas yang tidak mengandung belerang, dan karakter ketiga adalah air panas yang mengandung belerang dan warnanya kekuning-kuningan. Candi juga digunakan untuk membuat pusaka Mpu Sindok dan Mpu Supo. Berdasarkan cerita rakyat yang beredar hingga kini, Candi Songgoriti ini dulunya tidak memiliki kandungan air panas. Akan tetapi karena Candi Songgoriti ini merupakan tempat penyucian benda benda pusaka, maka mata air yang di dalam candi tersebut terpengaruh oleh kekuatan magis benda benda pusaka tersebut, sehingga kemudian dalam salah satu mata air yang memancar keluar berubah menjadi panas.
Komentar
Posting Komentar